Salam sejahtera bagi kita semua.
Merdeka! Sekali merdeka tetap merdeka! Dirgahayu Indonesia yang ke 68. Tak terasa negara ini telah merdeka 68 tahun lamanya. Kesuksesan melawan penjajah. pengorbanan para pejuang, beribu liter darah bercucuran tuk meraih kemerdekaan tersebut. Hari ini, kita memperingati itu semua. Rasa bahagia bercampur duka cita mewarnai sejarah. Sebuah kisah perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Namun, apakah kita merasa tetap merdeka? Secara hukum, negara kita sudah merdeka. Adanya rakyat, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, serta pengakuan dari negara lain membuktikan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang sudah merdeka. Apakah semua itu cukup? tentu tidak,.
Saat ini, generasi muda yang diharapkan telah kembali terjajah oleh teknologi. Ironisnya, kita sebagai generasi muda telah terkontaminasi oleh teknologi-teknologi negara adikuasa, maupun negara luar lainnya. Amerika, China, Jepang, secara perlahan kembali lagi menjajah kita. Lebih tepatnya, mereka menjajah perekonomian dan moral kita. Mereka menjadikan kita sebagai budak. Yang selalu menggantungkan hidup kepada mereka. Semakin lama, semakin sedikit budaya yang kita lestarikan. Kita ganti budaya lama dengan budaya mereka. Sambel terasi berubah menjadi saus sambal, tari tradisional berubah menjadi tarian aneh ala korea maupun amerika. Remo, reog, tari piring telah berubah menjadi break dance dan tarian sampah ala Boyband ataupun girlband. Musik-musik gamelan berubah menjadi musik korea yang mentulikan telinga.
Sungguh, apakah kita mau seperti ini terus? Menjadi negara yang tak berdaya. Apakah kita lupa bahwa negara kita adalah negara yang jaya. Marilah kita bangkitkan jiwa garuda yang telah lama hilang. Jangan menggantungkan hidup pada mereka, para penjajah moral bangsa. Berusaha tuk terlepas agar mampu terbang bebas... ^__^
0 Komentar